Terimakasih Atas Kunjungan Anda Sytalo Poenya: Oktober 2014

Sabtu, 04 Oktober 2014

Gadis Pemuja Hujan

Gadis Pemuja Hujan



Namaku Olive, Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Medan. Tinggal di Medan bukanlah hal yang mudah bagiku, berada jauh dari orang tua dan sama halnya dengan teman kostku yang bernama Natalie. Kami berdua berasal dari kota yang sama yaitu Berastagi. Dan kami kuliah juga di tempat yang sama. Natalie tidak lagi memiliki ibu. Ibunya sudah meninggal karena serangan penyakit kanker.Tinggal satu kost dan satu kamar dengan Natalie sangat menyenangkan, Orangnya ceria, murah senyum, ramah. Tidak heran kalau banyak teman laki-laki dan perempuan yang simpatik kepadanya.
Sepulang kuliah Aku langsung pulang ke kost. Hari ini Aku hanya sendiri di tempat kost karena Natalie sudah lebih dulu pulang kampung ke Berastagi. Kami biasa pulang bersama sebulan sekali dan pada hari sabtu. Namun entah mengapa kali ini Natalie lebih dulu pulang padahal ini masih hari jumat. Natalie hanya mengirim pesan singkat kepadaku dan berpamitan untuk lebih dulu pulang. Ingin rasanya Aku juga cepat pulang kampung karena sudah sangat rindu dengan suasana di sana dan rindu dengan keluargaku.






Waktu terasa berjalan dengan sangat cepat dan hari ini sudah hari minggu. Itu artinya Aku sudah harus kembali ke kota Medan untuk melanjutkan perkuliahan besok senin. Hmm.. berat rasanya meninggalkan keluarga namun di satu sisi Aku juga sudah rindu dengan teman-teman yang ada di Medan dan terutama dengan Natalie.
Sesampainya di tempat kost di Medan Aku belum mendapati Natalie teman satu kamarku pulang. Tidak biasanya ia seperti ini, tapi ya sudahlah mungkin ia masih ada urusan di kampung pikirku. Waktu terus berjalan dan tak terasa sudah hampir 4 hari Aku


tidak mendapat kabar dari Natalie. Aku sudah menghubungi semua nomor ponselnya dan semua tidak aktif. Aku juga sudah tanya kepada teman kuliahnya dan tetap saja tidak ada yang tahu Natalie berada di mana. Sesampai di kamar kost Aku duduk terdiam melihat tulisan-tulisan yang pernah di buat oleh Natalie di dinding kamar. Tanpa sadar air mataku mengalir, mengingat kebersamaan ku dengan Natalie yang sangat menyenangkan dan Aku sudah sangat rindu dengan canda tawanya.
Tiba-tiba lamunan ku tersadar karena ponselku bordering. Aku membaca pesan masuk. Aku sangat terkejut membaca pesan tersebut karena isinya mengatakan bahwa Natalie temanku sedang sakit dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit. Ya Tuhan mengapa selama ini Aku tidak tahu bahwa Natalie mengidap penyakit yang sama dengan ibunya?. Keesokan harinya Aku langsung menjenguk Natalie ke rumah sakit dan kebetulan ia dirawat di salah satu rumah sakit di Medan. Hujan turun sangat deras tapi itu tidak mengurungkan niat ku untuk menjenguknya.
Sesampainya di ruang tempat Natalie dirawat Aku langsung memeluknya dan menanyai bagaimana keadaannya. Ia hanya tersenyum dan bertanya “apakah di luar sedang hujan?”. Aku tahu bahwa Natalie sangat senang ketika hujan turun tapi Aku belum pernah tanya apa  alasannya ia demikian. Lalu Aku menjawab iya dan berusaha bertanya mengapa ia sangat senang ketika hujan turun.
Akhrinya ia pun menceritakan saat-saat menyenangkan dengan ibunya sewaktu kecil saat hujan turun. Namun setelah ibunya tiada ia tidak dapat lagi merasakan itu, jadi ia hanya dapat melampiaskan rasa rindu terhadap ibunya saat hujan turun. Karena saat turun hujan itu lah ia dapat merasakan kehadiran ibu disisinya. Itu lah alasannya ia sangat senang saat hujan turun atau sangat memuja hujan.  Sekarang Aku tahu apa alasannya ia sangat senang hujan turun dan Aku juga sadar bahwa beruntungnya Aku yang masih memiliki kedua orangtua ku yang senantiasa selalu mendukungku walaupun terkadang tingkah dan perilaku ku menjengkelkan buat mereka.



 

SELESAI